Sabtu, 16 April 2016

AKUNTANSI ADALAH

AKUNTANSI ADALAH

            Menurut sejarah, akuntansi ada  sejak manusia mengenal uang. Mereka melakukan pencatatan mengenai keluar masuknya uang, timbulnya hutang piutang, serta transaksi transaksi lain. Awalnya mereka melakukan pencatatan diatas lempengan tanah liat yang kemudain berkembang dengan mengguanakan lontar. Evolusi akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan ( Double – Entry )oleh pedagang Venesia. Dimana Double – Entry merupakan pencatatan transaksi dalam 2 aspek yaitu debit dan kredit yang akhirnya harus seimbang.

            Apa itu Akuntansi? Menurut KBBI, akuntansi didefinisikan sebagai seni pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu transaksi terhadap suatu keatuan ekonomi. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis”. Jadi didalam akuntansi, kita akan mempelajari bagaimana suatu transaksi keuangan dapat dikomunikasikan dan dimanfaatkan oleh  manajer, pengambil keibijakan, serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Selain itu, belajar akuntansi bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan yang akurat.
Banyak orang berpendapat bahwa kuliah di akuntansi hanya berisi mengenai debit-kredit ataupun jurnal-menjurnal. Pada dasarnya “hal” itu memang inti dari kuliah di akuntansi, namun, pada kenyataannya tidak hanya “hal” tersebut saja yang dipelajari. Kita bisa belajar auditing, statistika, perpajakan, ilmu-ilmu mengenai manajeman dan bisnis, serta ilmu lain yang menyangkut dunia perekonomian. Bahkan, dengan adanya perkembangan zamaan, dunia akuntansi juga semakin dekat dengan bidang IT. So, jangan anggap remeh akuntansi.

            Lalu, mau jadi seorang lulusan akuntansi? Tentu akan menjadi seorang akuntan. Pada dasarnya akuntan dapat digolongkan menjadi 4, yaitu

1. Akuntan Publik, adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.

Akuntan publik dapat memberikan jasa pemeriksaan (audit), jasa perpajakan (tax service), jasa konsultasi manajemen (management advisory services) dan jasa akuntansi (accounting services)

2. Akuntan Manajemen, adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Tugas yang dikerjakan adalah penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan akuntansi kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan, penyusunan anggaran, menangani masalah perpajakan dan melakukan pemeriksaan intern.

3. Akuntan Pemerintah, adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah seperti di departemen, BPKP dan BPK, Direktorat Jenderal Pajak dan lain-lain.

4. Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.

Jadi, seorang akuntan pasti dibutuhkan oleh berbagai perusahaan atau instansi, karena diamanapun itu pasti ada aktivitas keuangan. Lihat saja pada lowongan-lowongan pekerjaan, tentu banyak sekali yang membutuhkan jasa seorang akuntan. So, berbanggalah kalian menjadi bagian dari dunia akuntansi.




Bidang – Bidang Akuntansi

            Kecenderungan untuk spesialisai yang disebabkan perkembangan  perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, menyebabkan akuntansi memiliki berbagai bidang kekhususan (bidang akuntansi).
Bidang – bidang akuntansi diantaranya  adalah:

1.   Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

            Bidang ini berkaitan dengan akuntansi  untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Bidang ini  berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di  luar perusahaan. Laporan yang dihasilkan bersifat serba guna  (general purpose). Akuntansi Keuangan adalah bidang Akuntansi yang kegiatannya meliputi pencatatan kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal atau laporan laba ditahan selama jangka waktu tertentu. Laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan oleh pihak- pihak yang membutuhkan sebagai informasi guna pengambilan keputusan dan kebijakan yang rasional dan relevan.

2.   Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)

            Pemeriksaan Akuntansi (auditing) adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap hasil pencatatan dan laporan keuangan suatu badan, baik perusahaan maupun pemerintah. Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas  terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.  Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi  yang disajikan dapat dipercaya namun terdapat tujuan lainnya  seperti ketaatan terhadap kebijakan, prosedur serta menilai  efesiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep yang mendasari  auditing adalah objektifitas dan independensi dari pemeriksa serta kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup relevan.

3.   Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

            Akuntansi Manajemen adalah bidang Akuntansi yang bertujuan memberikan informasi kepada manajemen dalam menjalankan usahanya. Banyak hal yang terdapat dalam Akuntansi Biaya yang data-datanya dimanfaatkan oleh Akuntansi Manajemen. Jadi, meskipun kedua bidang akuntansi ini berbeda tujuannya, namun dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan

            Beberapa kegunaan akuntansi  manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Pengendalian perusahaan melalui aktivitas yang dijalankan (activity based management) merupakan tren baru dalam akuntansi manajemen.








4.  Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
            Akuntansi Biaya adalah bidang Akuntansi yang mencatat dan menghitung serta menganaiisis data biaya pada perusahaan industri dalam usaha menentukan besalnya harga pokok produksi suatu barang atau produk. Untuk itu dengan Akuntansi Biaya akan didapatkan laporan harga untuk menyusun laporan keuangan.
            Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Akuntansi biaya telah mengarahkan pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing). Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan  menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang akan terjadi.

5.  Akuntansi Perpajakan

            Perpajakan adalah bidang Akuntansi yang menekankan pada masalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau perseorangan kepada pemerintah. Dalam perpajakan akan dibahas tentang hukum-hukum dan perhitungan-perhtiungannya dalam usaha menetapkan besamya pajak tersebut.

6.  Peranggaran (Budgeting) Peranggaran adalah bidang Akuntansi yang melakukan kegiatannya dengan menyusun anggaran, baik pendapatan maupun biaya atas         dasar. pedoman-pedoman tertentu maupun standar dari suatu badan. Anggaran merupakan pedoman bagi perusahaan, perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan finansialnya di masa yang akan datang.

            Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengawasannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Anggaran berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan serta nilai uangnya di masa datang.

7.  Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

            Akuntansi Pemerintahan adalah bidang Akuntansi Keuangan yang diterapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan ini bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan pemerintah/negara. Akuntansi pemerintahan diharapkan dapat mengatur administrasi keuangan negara dengan baik’

            Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi di badan pemerintahan. Akuntansi pemerintahan menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrasi keuangan negara.

8. Sistem Akuntansi (Accounting System) Sistem Akuntansi adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan kegiatan dengan merancang cara melakukan pencatatan akuntansi supaya aman, efektif dan efisien, mulai dari mengorganisir dokumen, formulir-formulir dan menyusun prosedur pencatatannya.







Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum terdiri dari 10 macam di antaranya:

1. Prinsip Entitas
Ini menjelaskan konsep kesatuan usaha yang suatu usaha mesti berdiri sendiri dan terpisah dari usaha atau individu lain. Jadi, segala pencatatan akuntansi tidak diperkenankan bercampur-baur dengan pencatatan usaha atau individu lain termasuk pemiliknya sendiri.

2. Prinsip Satuan Moneter
Artinya konsep ini hanya mencatat transaksi yang dinyatakan dalam mata uang tanpa melibatkan bahagian nonkuantitatif seperti mutu layanan pelanggan dan prestasi pegawai pasalnya bahagian ini tidak dapat dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan.

3. Prinsip Kurun Waktu
Penilaian dan pelaporan keuangan suatu perusahaan dibatasi hingga waktu tertentu. Ini dimaksudkan agar suatu informasi keuangan dapat dihasilkan tanpa harus menunggu ketika usaha yang dijalankan telah tutup.

4. Prinsip Biaya Historis
Konsep yang mengharuskan penggunaan harga perolehan yang sesungguhnya dalam menilai harta atau jasa yang dibeli. Jika pada proses pembelian tawar-menawar terjadi, berarti yang dinilai yakni harga kesepakatan. Ada berbagai cara yang digunakan untuk menilai suatu harta/jasa meliputi nilai buku, nilai pasar, nilai tunai, dan nilai ganti.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap
Penyajian laporan keuangan harus informatif dan dimaklumkan sepenuhnya.

6. Prinsip Usaha Berterusan
            Anggapan bahwa suatu entitas ekonomi berjalan berkesinambungan tanpa ada kejadian pembubaran kecuali jika ada peristiwa tertentu yang dapat menyanggahnya.

7. Prinsip Mempertemukan
            Biaya dipertemukan dengan pendapatan karena adanya biaya yang dimaksud. Konsep ini akan menghasilkan nilai berupa penghasilan bersih selama kurun waktu tertentu. Konsep ini diterapkan biasanya ketika akan membuat jurnal penyesuaian di mana akan ada pengakuan dan biaya yang sesungguhnya.

8. Prinsip Pengakuan Pendapatan
            Pendapatan merupakan kenaikan harta karena telah terjadinya kegiatan usaha seperti penjualan, persewaan, penerimaan bagi hasil, dsb.

9. Prinsip Materialitas
Akuntansi diterapkan berdasarkan teori untuk menyeragamkan aturan namun pada kenyataannya tidak semua penerapan itu senantiasa menuruti teori yang dimaksud. Oleh karena itulah, tidak jarang terjadi pengungkapan informasi yang material atau immaterial.


10. Prinsip Konservatif

            Penyusunan laporan keuangan dengan nilai yang direndahkan. Prinsip ini mengarahkan akuntan atau pelaku akuntansi untuk mengantisipasi jika terjadi kerugian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar